Jumat, 28 November 2008

Tampilan / design web menggunakan css

Bayangkan jika anda memiliki website dengan 100 halaman. Bayangkan apabila anda ingin mengganti jenis huruf dari tiap website. Hal tersebut tentu saja sangat membuang waktu, tetapi jika anda menggunakan CSS untuk mendesain tampilan web, maka hal tersebut dapat dilakukan dengan mudah.

Pertama-tama kita kenalan dulu dengan CSS. CSS merupakan kependekan dari Cascading Style Sheet yang memungkinkan kita untuk mendesain (style) tampilan dokumen (terutama HTML) dengan memisahkan isi dari dokumen HTML dengan kode untuk menampilkannya (CSS). Jika kita memiliki banyak file HTML, kita hanya perlu satu file CSS, sehingga ketika kita mengganti jenis huruf pada file CSS maka semua file HTML yang berhubungan pada file CSS tersebut akan berubah. CSS distandarisasi oleh W3C (World Wide Web Consortium). CSS dapat dipasang pada dikumen HTML yang telah jadi.

Memasang CSS




Ada 3 cara untuk memasang CSS pada dokumen HTML yaitu: External Style Sheet (file CSS berbeda dari file HTML), Internal Style Sheet (Kode CSS dipasang di dalam tag head HTML) dan Inline Style Sheet (Kode CSS langsung dipasang di tag HTML, tidak direkomendasikan). Saya sarankan anda menggunakan cara External Style Sheet karena lebih mudah dalam mengelolanya. Disini saya akan menerangkan dasar-dasar CSS. Langsung saja kita coba kode berikut ini:


Tanpa CSS:


<html>

<head>

<title>Belajar CSS</title>

</head>

<body>

<h1><font face="Verdana">Belajar CSS</font></h1>

</body>

</html>


Jika kita menggunakan Internal CSS, maka kodenya akan menjadi:


<html>

<head>

<title>Belajar CSS</title>

<style type="text/css">

h1 { font-family: verdana; }

</style>

</head>

<body>

<h1>Belajar CSS</h1>

</body>

</html>


Jika kita menggunakan teknik external CSS, maka kita perlu membuat file css, misal buat file dan simpan dengan nama style.css dan isikan kode berikut:


h1 { font-family: verdana; }


Sekarang untuk kode HTML tulislah kode berikut ini dan simpan dengan nama coba.html:


<html>

<head>

<title>Belajar CSS</title>

<link rel="stylesheet" type="text/css" href="style.css">

</head>

<body>

<h1>Belajar CSS</h1>

</body>

</html>


Didalam HTML kita perlu memanggil file CSS dengan menggunakan tag <link> yang diletakkan diantara tag <head>. Pada contoh CSS selanjutnya kita menggunakan teknik external CSS, jadi gunakan saja file style.css dan coba.html anda hanya perlu mengubah isinya. Untuk file HTML anda gunakan coba.html dan ubah isinya pada bagian <body> saja bagian yang didalam <head> tidak usah diapa-apakan.

Apapun yang terjadi, berusahalah untuk selalu menggunakan External CSS dengan memisahkan file CSS dengan file HTML nya


CSS terdiri dari dua bagian utama yaitu: selector, dalam hal ini H1 dan deklarasi yang berada diantara kurung kurawal {font-family: verdana}. Didalam deklarasi juga terbagi menjadi dua bagian yaitu property dalam hal ini font-family dan value dalam hal ini verdana. Dalam contoh diatas hanya mengubah sebuah tag yaitu tag <h1> menjadi teks dimana jenis hurufnya menjadi verdana. Kita dapat mengkombinasikan berbagai macam style menjadi satu. Kita akan segera mempelajarinya.


Sekarang kita coba mengkombinasikan banyak style. Cobalah kode CSS berikut ini dan simpan dengan nama style.css:


.title {

font-size: 13px;

color: #6095d0;

font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;

font-weight:bold;

}

.thank {

font-size: 11px;

color: #000000;

font-family: Georgia, "Times New Roman", Times, serif;

}p {

font-size: 12px;

color: #000000;

font-family: verdana;

}


Sekarang tulis kode HTML ini dan simpan dengan nama coba.html:


<html>

<head>

<title>Belajar CSS</title>

<link rel="stylesheet" type="text/css" href="style.css">

</head>

<body>

<font class="title">Halo dunia</font>

<p>Saya mau belajar CSS, ini kode CSS saya yang pertama</p>

<font class="thank">Terimakasih</font>

</body>

</html>


Hasil:

Contoh Penggunaan CSS


Untuk memanggil CSS dalam tag HTML kita perlu menggunakan atribut class untuk memanggil CSS selector (dalam contoh diatas selectornya title dan thank). Dengan demikian apabila semua halaman anda memanggil class title, dan jika anda ingin mengganti font untuk semua halaman anda cukup mengubah selector CSSnya saja. Bagaimana anda sudah paham kegunaan CSS.


CSS memiliki ratusan properties dan values, tentu saja saya tidak akan menerangkan semuanya, saya hanya akan menerangkan yang penting-penting saja.


Tidak semua browser dapat menampilkan jenis huruf yang kita spesifikasikan didalam CSS. Untuk itu kita perlu mendeklarasikan lebih dari satu jenis huruf agar browser mengenal jenis huruf yang digunakan. Anda dapat menggunakan property font-family, yang mirip dengan tag <font>. Sebagai contoh anda ingin menampilkan dari keluarga huruf Serif dan hurufnya Times yaitu Times New Roman. Anda dapat menuliskannya dari yang paling spesifik sampai yang umum, sehingga jika browser tidak mengenal fontnya, maka browser akan otomatis melihat font yang umum. Untuk lebih jelasnya lihat bkode berikut:


<h1 style="font-family: 'Times New Roman', Times, serif">Serif

font</h1>


Jika anda ingin menampilkan jenis huruf sans-serif gunakan kode berikut:


body {Arial, Verdana, Geneva, Helvetica, sans-serif}


Jika ingin menggunakan jenis huruf serif, gunakan kode berikut:


body {Times New Roman, Times, Georgia, serif}


Untuk jenis huruf untuk kode program dapat anda gunakan kode berikut:


body {Courier New, Courier, monospace}


Scrollbar


Dengan menggunakan CSS anda juga dapat mengubah warna pada scrollbar yang terdapat dikanan browser. CSS memiliki 8 properties untuk mengubah warna pada scrollbar yaitu: scrollbar-arrow-color, scrollbar-basecolor, scrollbar-face-color, scrollbar-shadow-color, scrollbar-darkshadow-color, scrollbar-3dlight-color, scrollbar-highlight-color dan scrollbartrack-color. Properties-properties ini mengatur warna untuk setiap bagian dari scrollbar.


Property CSS untuk Scrollbar


Coba kode berikut ini:


body {

scrollbar-face-color: #ffffff;

scrollbar-highlight-color: #8b98b7;

scrollbar-shadow-color: #8b98b7;

scrollbar-3dlight-color: #8b98b7;

scrollbar-arrow-color: #8b98b7;

scrollbar-track-color: #ffffff;

scrollbar-darkshadow-color: #8b98b7;

scrollbar-base-color: #ffffff;

}


Link


Salah satu hal yang menarik dalam CSS anda dapat mengubah warna pada setiap link, menghilangkan garis bawah pada link sehingga jika anda bosan dengan link yang berwarna biru tua terang dengan garis bawah anda dapat mengubahnya.


Coba kode CSS berikut:


a.link1:link {

font-weight: bold;

font-size: 12px;

color: #C87C28;

font-family: Times New Roman;

text-decoration: none;

}

a.link1:visited {

font-weight: bold;

font-size: 12px;

color: #CC6600;

font-family: Times New Roman;

text-decoration: none;

}

a.link1:hover {

font-weight: bold;

font-size: 12px;

color: #C87C28;

font-family: Times New Roman;

text-decoration: underline

}

a.link1:active {

font-weight: bold;

font-size: 12px;

color: #C87C28;

font-family: Times New Roman;

text-decoration: none;

}

a.link2:link {

font-weight: bold;

font-size: 12px;

color: #663300;

font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;

text-decoration: underline;

}

a.link2:visited {

font-weight: bold;

font-size: 12px;

color: #800000;

font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;

text-decoration: none;

}

a.link2:hover {

font-weight: bold;

font-size: 12px;

color: #ff6600;

font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;

text-decoration: underline overline;

}

a.link2:active {

font-weight: bold;

font-size: 12px;

color: #ff6600;

font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;

text-decoration: underline;

}


Sekarang untuk kode HTML nya cobalah seperti ini:


Kunjungi <a href="http://www.dhimasronggobramantyo.com"

class="link1">dhimasronggobramantyo.com</a> atau

<a href="http://www.google.com" class="link2">google.com </a>


Maka akan menghasilkan:


Kunjungi dhimasronggobramantyo.com atau google.com


Pada umumnya warna link untuk halaman web yang telah dikunjungi berbeda dengan yang belum dikunjungi. CSS dapat membedakannya dengan yang disebut pseudo-class ':link', ':hover', ':active' dan ':visited' untuk membedakannya:


* :link pseudo-class merupakan link yang belum dikunjungi.

* :visited pseudo-class merupakan link yang telah dikunjungi.

* :hover pseudo-class applies merupakan link apabila pointer mouse melewati sebuah link.


Itulah semua dasar CSS, semakin dalam anda mempelajari CSS maka anda akan menemukan hal-hal menarik lainnya. Selamat mencoba.

4 Browser utama Internet Explorer, Firefox, Safari dan Opera memiliki cara sendiri dalam merepresentasikan CSS. Karena itu pastikan tampilan CSS website anda terlihat sama disemua browser tersebut. Bahkan antara IE 5, 6 dan 7 sudah berbeda-beda. Jadi tantangan bagi anda adalah membuat halaman website anda tampak sama disemua browser tanpa terkecuali.


Selengkapnya...

Header Gambar atau teks H1

SEO sangat dibutuhkan oleh sebuah situs untuk membuat situs bersangkutan dikenali dg baik oleh search engine. Namun apa jadinya kalau kebetulan dalam membuat web, kita tidak ingin menggunakan teks di bagian header web. Selalu ada solusinya kalau kita menggunakan trik css

Alasan tidak ingin menggunakan teks di bagian header biasanya : Memperburuk tampilan web; karena teks akan membuat web terkesan kaku dengan bentuknya yang flat. Kalaupun ada teks yang bentuknya bagus, belum tentu komputer visitor kita memiliki font tersebut.

Sebenarnya sih tidak ada masalah dengan menggunakan gambar sebagai pengganti teks di bagian header kalau kita tidak mementingkan optimisasi web. Bahkan secara estetika web kelihatan jadi lebih indah. Namun ada kendala yang sebenarnya sangat fatal. Yakni, kita akan kesulitan untuk mengoptimisasi situs tersebut.

Solusi :


1. Menggunakan alt tags
2. Menggunakan trik CSS

Kelemahan :
1. Dengan menggunakan alt tags, kita bisa “menyembunyikan” teks. Kadang2 juga dimanfaatkan untuk spamming keyword. Namun, kalau menurut saya alt tags di bagian header tidak berfungsi maksimal untuk meningkatkan peringkat situs kita karena kita tdk mungkin utk memanfaatkan H1 disana.
2. Dengan menggunakan trik CSS kita bisa mengatur posisi teks tersebut yakni dengan memanfaatkan fungsi text-indent dan tetap memasang H1 di bagian header web.

Contoh Trik CSS 1
file html :



file css :
#header h1{margin-top:10px;margin-left: 0px;background: url(images/seminyak_villas_teks.png) no-repeat;float: left;text-indent: -9999px; }

Dengan trik css yang pertama ini si text-indent: -9999px pada css akan “menendang” teks seminyak villas yang telah menggunakan H1 keluar dr web. Namun robot search engine akan tetap melihat kalau di situs tersebut terdapat teks H1 sebagai header web. Dengan teks ini pula kita bisa mengejar keyword utama yang kita inginkan untuk dioptimasi.

Namun trik tersebut kelemahannya terletak pada saat fungsi menampilkan gambar pada browser kita matikan. Menurut saya tekhnik kurang human friendly, meskipun syarat utk optimisasi sudah dipenuhi.

Solusi berikutnya :
Agar lebih human friendly namun tdk melupakan fungsi optimisasi untuk search engine saya menampilkan kedua-duanya (teks dan gambar). Hasilnya bisa dilihat pada situs Seminyak Villas yang baru saja di launching. Padahal pada awalnya, saya tidak ingin menampilkan teks H1 tersebut. Namun dengan pertimbangan tadi, akhirnya saya menampilkan keduanya.

Dalam tekhnik css yg digunakan di situs tersebut meskipun image di disable pada browser, pengunjung masih bisa mengetahui konten utama situs tersebut, yakni tentang Villas in Seminyak. Dan saya pun bisa menambahkan konten teks di alt tags image logo tersebut. :D

Dan agar lebih bagus lagi (menurut saya), saya memposisikan element H1 tersebut diatas atau lebih awal dr gambar, diharapkan robot crawler searh engine membacanya lebih awal.

Berikut Contoh Trik CSS 2 :
file html :

Seminyak Villas


Seminyak Villas Logo Header



file css :
.header_index { height: 109px; width:870px; background-image:url(../images/head_index.png); background-repeat: no-repeat;}
.judul-head h1 { padding: 5px; font-size: 22px; float:right;margin-top: 50px;margin-right: 5px; width:280px;text-align:center;}
.teks-gambar-header {float: left;margin:0 0 0 10px; width: 339px; height:73px; margin-top:25px; margin-right:10px;}

Semoga bermanfaat
Selengkapnya...

Rabu, 26 November 2008

Examples of font matching

Example(s):
The following example defines a specific font face, Alabama Italic. A panose
font description and source URI for retrieving a truetype server font are also
provided. Font-weight and font-style descriptors are provided to describe the font.
The declaration says that the weight will also match any request in the range 300
to 500. The font family is Alabama and the adorned font name is Alabama Italic.
@font-face {
src: local("Alabama Italic"),
url(http://www.fonts.org/A/alabama-italic) format("truetype");
panose-1: 2 4 5 2 5 4 5 9 3 3;
font-family: Alabama, serif;
font-weight: 300, 400, 500;
font-style: italic, oblique;
}


Example(s):
The next example defines a family of fonts. A single URI is provided for retrieving
the font data. This data file will contain multiple styles and weights of the
named font. Once one of these @font-face definitions has been dereferenced,
the data will be in the UA cache for other faces that use the same URI.
@font-face {
src: local("Helvetica Medium"),
url(http://www.fonts.org/sans/Helvetica_family) format("truedoc");
font-family: "Helvetica";
font-style: normal
}
@font-face {
src: local("Helvetica Oblique"),
url("http://www.fonts.org/sans/Helvetica_family") format("truedoc");
font-family: "Helvetica";
font-style: oblique;
slope: -18
}
Example(s):
The following example groups three physical fonts into one virtual font with
extended coverage. In each case, the adorned font name is given in the src
descriptor to allow locally installed versions to be preferentially used if available.
A fourth rule points to a font with the same coverage, but contained in a single
resource.
@font-face {
font-family: Excelsior;
src: local("Excelsior Roman"), url("http://site/er") format("intellifont");
unicode-range: U+??; /* Latin-1 */
}
@font-face {
font-family: Excelsior;
src: local("Excelsior EastA Roman"), url("http://site/ear") format("intellifont");
unicode-range: U+100-220; /* Latin Extended A and B */
}
@font-face {
font-family: Excelsior;
src: local("Excelsior Cyrillic Upright"), url("http://site/ecr") format("intellifont");
unicode-range: U+4??; /* Cyrillic */
}
@font-face {
font-family: Excelsior;
src: url("http://site/excels") format("truedoc");
unicode-range: U+??,U+100-220,U+4??;
}


Example(s):
This next example might be found in a UA’s default style sheet. It implements
the CSS2 generic font family, serif by mapping it to a wide variety of serif fonts
that might exist on various platforms. No metrics are given since these vary
among the possible alternatives.

@font-face {
src: local("Palatino"),
local("Times New Roman"),
local("New York"),
local("Utopia"),
url("http://somewhere/free/font");
font-family: serif;
font-weight: 100, 200, 300, 400, 500;
font-style: normal;
font-variant: normal;
font-size: all
}
Selengkapnya...

Header gambar menggunakan css

Anda ingin menambahkan image atau gambar di header blog?
Header berupa gambar indah di lihat, dan menjadikan blog atau web jadi meriah. Ada dua cara memasang gambar, satu dengan langsung di taruh, dengan tag IMG, atau dijadikan latar belakang.

Untuk menambah latar belakang image pada header lakukanlah hal sebagai berikut:
pada css style, buat properties untuk header
misalnya:
#header
{
padding:10px;
background-image:url( alamat file );
background-repeat:no repeat;
}
Perhatikan, ukuran file gambar, kalau ingin pas dengan halaman yang sudah didesain, sesuaikan ukuran gambar dengan properties #header.

/*kalau ukuran gambar lebih kecil dari div header, dengan propertie background-repeat:no repeat, maka hanya akan terlihat satu gambar saja, seperti perintah IMG. Kalau ukuran gambar sama dengan ukuran div #header, properties background-repeat tak diperlukan.

Nah, di atas gambar kita bisa menulis seperti biasanya. Tulisan di atas gambar.

posisi SERP google no 3 untuk pencarian dengan kata kunci:"tutorial CSS"
Selengkapnya...

Dasar CSS

CSS singkatan dari Cascading Style Sheet, merupakan kode untuk mengatur tampilan halaman. Untuk mengatur jenis huruf, warna, ketebalan, bisa langusng menggunakan TAG HTML, namun dalam perkembangannya menjadi rumit kalau menyangkut desain yang banyak, kalau mau mengedit, maka tiap halaman harus di edit satu-satu.

Dengan CSS kita tinggal masuk ke script CSS nya lalu mengganti bagian mana yang akan diganti. Karena dalam CSS semua sudah dikelompokkan dalam ID atau Class tertentu, maka menjadi mudah manajemen halamnnnya.


CSS ada yang merupakan file terpisah, CSS external, yang kemudian di link ke halaman HTML. Satu file CSS bisa dipakai untuk banyak halaman dengan style sama. Pemisahan halaman HTML dengan CSS akan memudahkan dalam pengeditan. Namun hal ini membutuhkan hosting untuk menyimpan file. Keuntungan lainnya, dengan memisahkan file css, tak mudah ditiru orang hanya dengan melihat source codenya. Untuk untuk membuat CSS external, buatlah file dengan extensi *.css.


Misalnya: File: latihan1.css


body

{


bground-color:#red

}


kemudian buat file html, misalnya dengan nama latihan1.html

cara menyisipkan kode CSS yaitu dengan koneksi link css:


Sisipkan diantara tag <head>...</head> kode sebagai berikut:


<style type=text/css>

<link href="latihan1.css" rel="stylesheet" type="text/css">

</style>


Ada juga CSS yang menjadi bagian dari halaman, CSS internal, seperti dalam halaman Blogger saya. Kelebihannya, tak membutuhkan hosting kkhusus untuk menyimpan file css nya. Ini merupakan solusi untuk blog seperti Bloger, wordpress yang hanya menyediakan halaman jadi, tidak menyediakan hosting file.


Cara membuat CSS internal.

Letak script CSS berada pada tag <head>...</head>

Diawali dengan


<style type =”text/css”>

<--

di sini script CSS

-->

</style>>


Tag CSS: selector {properties:value;}

Contoh:


body {

bground-color:#ffffff;

}


akan menghasilkan latar belakang putih.


img

{

border:1px solid

}


akan menghasilkan, setiap tag <img> yang tidak ditentukan class nya, akan diberi border sebesar 1 px.


Kalau ditentukan kelasnya misalnya:


.display img

{

border:0;

}


gambar yang dimasukkanke class .display tidak ada garisnya.


Class selector

Dalam CSS tiap-tiap bagian bisa dibagi-bagi dalam class yang berbeda sehingga memudahkan dalam pengeditan. Misalnya kita akan membedakan jenis huruf, ukuran, warha untuk tanggal, judul tulisan, dan isi tulisan. Kita buat tiga class dengan nama “tanggal”, “judul”, “isi”


.tanggal

{

font-family:verdana, arial, Helvetica;

font-size:10 px;

color:#green;

}


penggunaanya:


<div class=”tanggal”>

12 Juni 2007

</div>


menghasilkan: 12 Juni 27, font verdana, ukuran font 10px, warna hijau.


.judul

{

font-family:verdana, arial, Helvetica;

font-size:12 px;

color:#red;

text-transform:uppercase;

}


tampilan: font verdana, ukuran font 12px, warna: merah, huruf besar semua (uppercase).


.isi

{

font-family:Georgia, “times new roman”, arial;

font-size:12 px;

color:#000000;

}


tampilan: font Georgia (cirikhas wordpress, juga template minima-nya blogger), ukuran font 12px, warna hitam.


.kolomisi

{

padding:10px 5px 10px 10px;

}


artinya:

kalau kolom <td> diberi style .kolomisi akan terformat dengan Padding atas:10px, padding kanan:5px, padding bawah: 10px, dan padding kiri: 10px.

Selengkapnya...

Senin, 24 November 2008

Conformance

2.1. Definitions

The key words "MUST", "MUST NOT", "REQUIRED", "SHALL", "SHALL NOT", "SHOULD", "SHOULD NOT", "RECOMMENDED", "MAY", and "OPTIONAL" in this document are to be interpreted as described in RFC 2119 (see [RFC2119]). However, for readability, these words do not typically appear in all uppercase letters in this specification.

Additional key words, e.g. "User agent (UA)", are defined by CSS 2.1 ( [CSS21], section 3.1).



2.2. Classes of products

The following classes of products (many of which overlap) should consider implementing this specification:

● Web browsers

● User agents that implement one or more of the following types of content: HTML (e.g. [HTML401]), XHTML (e.g. [XHTML10], [XHTML11]), XForms (e.g. [XFORMS10]), SVG (e.g. [SVG10], [SVG11]) or other content languages that contain forms controls or are intended for user interaction
● User agents that implement one or more levels, modules and or profiles of CSS (e.g. [CSS1], [CSS21])



2.4. Profiles

This specification contains a number of informative profiles. These profiles are not mandatory for conformance.



2.4. Extensions

This specification does not define any explicit extension mechanisms. If an implementation needs to extend the functionality of this specification, it must follow any/all guidelines and requirements of extensions as defined in CSS2.1, e.g. Vendor-specific extensions ( [CSS21], section 4.1.2).
Selengkapnya...

Introduction

This section is normative.

CSS3 is a set of modules, divided up and profiled in order to simplify the specification, and to allow implementors the flexibility of supporting the particular modules appropriate for their implementations.

This module describes selectors and CSS properties which enable authors to style user interface related states, element fragments, properties and values.

Section 2.1 of CSS1 [CSS1] and Chapter 18 of CSS2 [CSS2] introduced several user interface related pseudo- classes, properties and values. Section 6.6.4 of Selectors HYPERLINK \l "page1" [SELECT] also describes several additional user interface related pseudo-classes (and one pseudo-element).

This Working Draft extends them to provide the ability, through CSS, to style elements based upon additional user interface states, to style fragments of user interface elements, and to alter the dynamic presentation of elements in ways previously only available through specific HTML4/XHTML1 elements and attributes.



1.1. Purpose

The purpose of this specification is to achieve the following objectives:

● Extend the user interface features in CSS2.1.

● Provide additional CSS mechanisms to simulate the appearance of various standard form elements.

● Provide additional CSS mechanisms to augment or replace other dynamic presentation related features in HTML4/XHTML1.

● Introduce directional navigation properties to assist in the construction of user interfaces which make use of a directional navigation model.

● Introduce properties and values to specify icon presentations for elements to enhance accessibility


1.2. Scope

This proposal specifies how to alter the look and feel of various elements, and specifically does not address the meaning behind what a specific look and feel may imply. For example, with the additions in the proposal, an author can make any element look and even feel like a submit button. Yet, that arbitrary element is not afforded any additional meaning, so pushing it does nothing by default, and certainly does not submit a form.

Similarly, the HTML4 ) could be styled to appear as a group of radio-buttons, and yet, since those elements are still semantic checkboxes, they can still be individually checked or unchecked, rather than acquiring any kind of radio-button group semantic where only one can be checked.

Each example of presentation has a different look and feel, but maintains its original meaning, a choice (or choices) among several alternatives. This proposal addresses only the former (look and feel), not the latter (meaning).

Since this proposal serves to simulate the appearance of various user interface and forms elements in HTML4/XHTML, it is perhaps useful to call out what specifically is believed to be outside the scope of CSS, or better suited to document structure rather than style and therefore not addressed by this proposal:

● Form semantics, including, but not limited to, submission, resetting, naming, what determines a successful or valid form control, and how to process form data.

● Form contents, including, but not limited to initial value, current value, and form content types. The HTML4 'maxlength' attribute, for example, determines the maximum number of characters the user can enter into an or field, and as such is a content constraint rather than a presentational suggestion.

● Form control dependencies, including, but not limited to, whether only one option from a set of choices may be chosen, or whether multiple options may be chosen.
● The HTML4/XHTML1

element and its unique attributes ('action', 'method', 'enctype', 'acce

'accept-charset').

In addition, this document does not attempt to solve all user interface related issues / features that can be found in modern user interfaces. Perhaps future versions may attempt to solve these. For example:

● Complex or composite controls (e.g. the HTML4 and the elements).

● The appearance, styling and coloring of scrollbars.

● Window layering. There is no attempt made to distinguish the appearance of elements in the front-most window versus non-front-most windows. The semantics of window layering must be addressed before it is appropriate to attempt to style such concepts.

● Palettes and floating windows. Along with the concept of "frontmost" window, windows that float but do not receive focus are also not addressed.

● Browser window chrome and toolbars.

● The default styling of the HTML4/XHTML1
, , <'frame> and <'frameset> elements.

● Frame-resizing behavior. The behavior of <'frame> and <'frameset>, specifically the ability to "share" resizability when elements share a border, perhaps by leveraging the border-collapse property is also not addressed.



Selengkapnya...

Followers

Tutorial css, web design © 2008 Template by Dicas Blogger.

TOPO